Satu hal yang akan selalu ada di dalam sebuah negara dan yang tidak mungkin hilang yaitu kegiatan politik. Politik kerap kali ditemukan di dalam pemerintahan suatu negara. Oleh karena itu, kegiatan politik pun tidak akan lepas dari dunia pemerintahan yang sering kali melakukan kegiatan komunikasi massa baik untuk membangun citra, melakukan propaganda, menarik perhatian maupun dalam mengumpulkan suara pada saat pemilu. Hal-hal tersebut sekarang ini lebih dikenal dengan komunikasi pemasaran politik.
Pemasaran politik dilakukan dengan berbagai tujuan yang tentunya membantu sekelompok organisasi tertentu dalam mencapai kepentingannya. Dalam hal ini tentunya kepentingan yang bertujuan untuk membangun organisasi tersebut lebih dikenal sebagai sebuah organisasi yang baik dan patut dipertimbangkan kelayakannya di dalam masyarakat. Kegiatan pemasaran politik akan sering kali kita temukan pada saat akhir-akhir periode seorang kandidat menduduki tahtanya. Mereka melakukan kegiatan kampanye dengan strategi pemasaran politik yang telah disusun rapi dengan menunjukkan citra yang baik dan melekat pada masyarakat.
Adman Nursal, pendiri Marketing For Building Center memperkenalkan pemasaran politik melalui elemen model 9P :
Positioning, yang menjadi strategi untuk memasuki jendela pikiran pemilih, diharapkan mampu menancapkan keunggulan seorang kandidat ke benak pemilih. Penentuan positioning dilakukan dengan pertimbangan faktor internal, eksternal dan segmen pemilih yang menjadi sasaran.
Positioning dibagi ke dalam produk politik 4P; policy, person, party dan presentation. Policy menggambarkan tawaran program jika kelak kandidat sudah terpilih. Program tersebut merupakan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat pada umumnya. Namun pada praktiknya, ada beberapa kontestan Pemilu yang mengusung program-program cerdas nan solutif akhirnya gagal memperoleh kursi. Hal ini karena pemilih juga melihat kepribadian dari kandidat dan kemampuan merealisasikan program yang mereka canangkan, partai yang menaungi dan cara kandidat menyampaikan policy.
Ada dua jalan penyampaian program, yaitu secara langsung dan melalui perantara. Produk politik dapat langsung disampaikan kepada pemilih (push marketing) melalui 7 alat; iklan, direct marketing (surat, SMS, email dsb), acara khusus, kontak personal, public relation, pernak-pernik dan posko politik, (pull marketing) baik gratis melalui pemberitaan maupun membayar melalui iklan. Sedangkan penyampaian produk politik melalui perantara lain adalah orang-orang berpengaruh dikalangan pemilih (Pass Merketing). Sasaran Pass Marketing bisa berupa pemberian dukungan baru, peneguhan dukungan, pembentukan sikap netral atau sekedar mengurangi penolakan.
Agar berjalan terkendali sesuai sasaran, proses political marketing perlu dipandu dengan Polling dan riset yang lain. Tanpa riset, pemasar tidak tahu ke mana arah yang akan dituju, apa yang harus disampaikan, sekarang sudah sampai mana dan mana yang harus diubah atau diteruskan karena perkembangan kegiatan pemasaran politik sangat lah penting dalam menentukan kegiatan politik berikutnya yang akan direalisasikan.
Dengan melakukan pemasaran politik dkemudian hari diharapkan dapat mempertimbangkan sembilan elemen diatas dalam menyusun strategi pemasaran yang baik agar menghasilkan sebuah kegiatan politik yang baik dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat sebagai pemilih yang harus menentukan siapa kandidat yang mereka pilih, dan semua hal tersebut ditentukan dari kampanye politik yang dilakukan setiap kandidat.
REFERENSI :
http://ririsatria40.files.wordpress.com/2011/03/education-books-politics-thumb6701979.jpg
http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/41625_779034048_7348_n.jpg
http://qolbunsalim.wordpress.com/2006/12/24/memahami-pemasaran-politik-lewat-9p/